Calon Ketua Umum PSSI Arifin Panigoro mengaku tidak terobsesi jabatan dan kekuasaan. Pencalonan itu hanya ingin berkontribusi aktif dan memperbaiki persepakbolaan Indonesia.
“Bukan jabatan Ketua Umum PSSI yang saya tuju, tapi saya ingin memperbaiki persepakbolaan Indonesia,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.
Menurut bekas Ketua DPP PDIP itu, kalau memang nantinya tidak terpilih menjadi Ketua Umum PSSI, dia tetap berkontribusi di sepak bola Indonesia.
“Masih banyak tempat untuk memperbaiki sepak bola Indonesia, tidak hanya melalui PSSI. Misalnya saja Liga Primer Indonesia,’’ ucapnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Apakah Anda puas dengan hasil Komisi Banding?
Sebenarnya kecewa tapi kita ikuti saja prosesnya. Jika memang keputusan banding menolak dan verifikasi ditolak, saya terima. Kita ikuti saja bagaimana kelanjutan komite pemilihan PSSI dan Komisi Banding ini.
Menpora dinilai mengintervensi PSSI, bagaimana tanggapan Anda?
Saya menganggap itu bukan intervensi, tapi mengingatkan. Menurut saya tindakan Menpora dalam hal ini tepat, karena hanya mengingatkan PSSI agar memikirkan kembali dalam mengambil keputusan. Kita hargai tindakan Menpora karena memang kapasitasnya untuk bertindak seperti itu.
Jika tidak terpilih menjadi calon Ketua Umum PSSI, apakah Anda terus berjuang ?
Saya tidak gila jabatan atau kekuasaan. Saya tidak memaksakan hal itu. Yang saya inginkan hanya berkontribusi dan memperbaiki persepakbolaan Indonesia. Saya tidak ingin ramai-ramai rebutan jabatan Ketua Umum PSSI. Buat saya ini juga sangat menyita waktu.
Bikin capek karena kami juga harus bikin banding segala macam agar lebih baik lagi di kancah nasional ataupun Internasional. Ingat bukan jabatan yang saya inginkan. Itu tidak penting buat saya.
Apakah anda meyakini bahwa di tubuh Komite Pemilihan PSSI ini ada kecurangan?
Kita jangan melihat ke belakang. Ada kecurangan atau tidak, yang terpenting, saya mengikuti prosesnya saja dulu. Bagaimanapun hasilnya harus diterima. Karena sudah berusaha yang terbaik untuk memperbaiki persepakbolaan Indonesia. Kami sudah ajukan banding karena berkas kami sudah lengkap tapi kenapa mesti jadi tidak lolos. Kalau jadinya seperti ini saya sudah menduga sejak awal kalau pencalonan saya sebagai Ketua Umum PSSI pasti ada yang tidak suka. Begitu pula dengan Jenderal George Toisutta. Kejadian seperti itu saya sudah antisipasi.
Apa yang Anda lakukan kalau terpilih menjadi Ketua Umum PSSI?
Saya tidak mau berandai-andai. Keinginan saya hanya ingin memperbaiki PSSI dan melatih anak-anak untuk bertanding. Bukan ramai-ramai membicarakan seperti ini.
Apakah ada alasan menolak banding yang Anda lakukan?
Keputusan yang saya terima adalah penolakan banding tersebut. Tidak ada alasan apa pun dari mereka. Kita ikuti saja alurnya. Kalau banding, saya serahkan ke pengacara saya, dia sudah mengurusnya.
Terkait maraknya aksi unjuk rasa menolak pencalonan Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI, apa tanggapan Anda?
Kalau soal unjuk rasa, ya itu sudah masuk isu nasional kok. Menurut saya unjuk rasa menggoyang Nurdin Halid itu baik juga, supaya terasa betul perubahannya. Itu gerakan dari bawah, bukan oleh kelompok tertentu.
Dengan hasil yang masih tidak pasti seperti ini, apakah Anda masih optimistis menjadi Ketua Umum PSSI?
Saya tetap optimistis. Pemilihan PSSI sudah menolak verifikasi dan banding. Jadi tinggal rasa optimistis yang saya harapkan. Insya Allah saya akan lolos.
Apakah ada kongres luar biasa?
Saya belum tahu. Kita harus liat perkembangannya dan keputusan yang jelas dari Komite Pemilihan PSSI dan Komisi Banding untuk bisa menggelar kongres luar biasa itu.(Wawancara saya dengan Arifin Panigoro)
“Bukan jabatan Ketua Umum PSSI yang saya tuju, tapi saya ingin memperbaiki persepakbolaan Indonesia,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.
Menurut bekas Ketua DPP PDIP itu, kalau memang nantinya tidak terpilih menjadi Ketua Umum PSSI, dia tetap berkontribusi di sepak bola Indonesia.
“Masih banyak tempat untuk memperbaiki sepak bola Indonesia, tidak hanya melalui PSSI. Misalnya saja Liga Primer Indonesia,’’ ucapnya.
Berikut kutipan selengkapnya:
Apakah Anda puas dengan hasil Komisi Banding?
Sebenarnya kecewa tapi kita ikuti saja prosesnya. Jika memang keputusan banding menolak dan verifikasi ditolak, saya terima. Kita ikuti saja bagaimana kelanjutan komite pemilihan PSSI dan Komisi Banding ini.
Menpora dinilai mengintervensi PSSI, bagaimana tanggapan Anda?
Saya menganggap itu bukan intervensi, tapi mengingatkan. Menurut saya tindakan Menpora dalam hal ini tepat, karena hanya mengingatkan PSSI agar memikirkan kembali dalam mengambil keputusan. Kita hargai tindakan Menpora karena memang kapasitasnya untuk bertindak seperti itu.
Jika tidak terpilih menjadi calon Ketua Umum PSSI, apakah Anda terus berjuang ?
Saya tidak gila jabatan atau kekuasaan. Saya tidak memaksakan hal itu. Yang saya inginkan hanya berkontribusi dan memperbaiki persepakbolaan Indonesia. Saya tidak ingin ramai-ramai rebutan jabatan Ketua Umum PSSI. Buat saya ini juga sangat menyita waktu.
Bikin capek karena kami juga harus bikin banding segala macam agar lebih baik lagi di kancah nasional ataupun Internasional. Ingat bukan jabatan yang saya inginkan. Itu tidak penting buat saya.
Apakah anda meyakini bahwa di tubuh Komite Pemilihan PSSI ini ada kecurangan?
Kita jangan melihat ke belakang. Ada kecurangan atau tidak, yang terpenting, saya mengikuti prosesnya saja dulu. Bagaimanapun hasilnya harus diterima. Karena sudah berusaha yang terbaik untuk memperbaiki persepakbolaan Indonesia. Kami sudah ajukan banding karena berkas kami sudah lengkap tapi kenapa mesti jadi tidak lolos. Kalau jadinya seperti ini saya sudah menduga sejak awal kalau pencalonan saya sebagai Ketua Umum PSSI pasti ada yang tidak suka. Begitu pula dengan Jenderal George Toisutta. Kejadian seperti itu saya sudah antisipasi.
Apa yang Anda lakukan kalau terpilih menjadi Ketua Umum PSSI?
Saya tidak mau berandai-andai. Keinginan saya hanya ingin memperbaiki PSSI dan melatih anak-anak untuk bertanding. Bukan ramai-ramai membicarakan seperti ini.
Apakah ada alasan menolak banding yang Anda lakukan?
Keputusan yang saya terima adalah penolakan banding tersebut. Tidak ada alasan apa pun dari mereka. Kita ikuti saja alurnya. Kalau banding, saya serahkan ke pengacara saya, dia sudah mengurusnya.
Terkait maraknya aksi unjuk rasa menolak pencalonan Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI, apa tanggapan Anda?
Kalau soal unjuk rasa, ya itu sudah masuk isu nasional kok. Menurut saya unjuk rasa menggoyang Nurdin Halid itu baik juga, supaya terasa betul perubahannya. Itu gerakan dari bawah, bukan oleh kelompok tertentu.
Dengan hasil yang masih tidak pasti seperti ini, apakah Anda masih optimistis menjadi Ketua Umum PSSI?
Saya tetap optimistis. Pemilihan PSSI sudah menolak verifikasi dan banding. Jadi tinggal rasa optimistis yang saya harapkan. Insya Allah saya akan lolos.
Apakah ada kongres luar biasa?
Saya belum tahu. Kita harus liat perkembangannya dan keputusan yang jelas dari Komite Pemilihan PSSI dan Komisi Banding untuk bisa menggelar kongres luar biasa itu.(Wawancara saya dengan Arifin Panigoro)
0 komentar:
Posting Komentar