Rabu, 09 Maret 2011

Arifin Panigoro: Demo Goyang Nurdin Halid itu Gerakan dari Bawah (Kamis, 03 Maret 2011)

Calon Ketua Umum PSSI Arifin Panigoro mengaku tidak terobsesi  jabatan dan kekuasaan. Pencalonan itu hanya ingin berkontribusi aktif dan memperbaiki persepakbolaan Indonesia.

“Bukan jabatan Ketua Umum PSSI yang saya tuju, tapi saya ingin memperbaiki persepak­bo­laan Indonesia,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka di Jakarta, kemarin.

Menurut bekas Ketua DPP PDIP itu, kalau memang nantinya tidak terpilih menjadi Ketua Umum PSSI, dia tetap berkon­tribusi di sepak bola Indonesia.

“Masih banyak tempat untuk memperbaiki sepak bola Indone­sia, tidak hanya melalui PSSI. Mi­salnya saja Liga Primer Indo­nesia,’’ ucapnya.

Berikut kutipan selengkapnya:

Apakah Anda puas dengan hasil Komisi Banding?
Sebenarnya kecewa tapi kita ikuti saja prosesnya. Jika me­mang keputusan banding meno­lak dan verifikasi ditolak, saya terima. Kita ikuti saja bagaimana kelanjutan komite pemilihan PSSI dan Komisi Banding ini.

Menpora dinilai mengin­ter­vensi PSSI, bagaimana tangga­pan Anda?
Saya menganggap itu bukan intervensi, tapi mengingatkan. Menurut saya tindakan Menpora dalam hal ini tepat, karena hanya mengingatkan PSSI agar memi­kirkan kembali dalam mengambil keputusan. Kita hargai tindakan Menpora karena memang kapasi­tasnya untuk bertindak seperti itu.

Jika tidak terpilih menjadi calon Ketua Umum PSSI, apa­kah Anda terus berjuang ?
Saya tidak gila jabatan atau ke­kuasaan. Saya tidak memaksakan hal itu. Yang saya inginkan hanya berkontribusi dan memperbaiki persepakbolaan Indonesia. Saya tidak ingin ramai-ramai rebutan jabatan Ketua Umum PSSI.  Buat saya ini juga sangat menyita waktu.

Bikin capek karena kami juga harus bikin banding segala ma­cam agar lebih baik lagi di kan­cah nasional ataupun Internasio­nal. Ingat bukan jabatan yang saya inginkan. Itu tidak penting buat saya.

Apakah anda meyakini bah­wa di tubuh Komite Pemilihan PSSI ini ada kecurangan?
Kita jangan melihat ke bela­kang. Ada kecurangan atau tidak, yang terpenting, saya mengikuti prosesnya saja dulu. Bagaimana­pun hasilnya harus diterima. Karena sudah berusaha yang ter­baik untuk memperbaiki perse­pak­bolaan Indonesia. Kami su­dah ajukan banding karena berkas kami sudah lengkap tapi kenapa mesti jadi tidak lolos. Kalau jadi­nya seperti ini saya su­dah men­duga sejak awal kalau pencalonan saya sebagai Ketua Umum PSSI pasti ada yang tidak suka. Begitu pula dengan Jen­deral George Toisutta. Kejadian seperti itu saya sudah antisipasi.

Apa yang Anda lakukan ka­lau terpilih menjadi Ketua Umum PSSI?
Saya tidak mau berandai-andai. Keinginan saya hanya ingin mem­perbaiki PSSI dan melatih anak-anak untuk bertanding. Bukan ramai-ramai membicara­kan seperti ini.

Apakah ada alasan menolak ban­ding yang Anda lakukan?
Keputusan yang saya terima adalah penolakan banding terse­but. Tidak ada alasan apa pun dari mereka. Kita ikuti saja alurnya. Kalau banding, saya serahkan ke pengacara saya, dia sudah me­ngurusnya.

Terkait maraknya aksi unjuk rasa menolak pencalonan Nur­din Halid sebagai Ketua Umum PSSI, apa tanggapan Anda?
Kalau soal unjuk rasa, ya itu sudah masuk isu nasional kok. Menurut saya unjuk rasa meng­goyang Nurdin Halid itu baik juga, supaya terasa betul peru­bahannya. Itu gerakan dari ba­wah, bukan oleh kelompok ter­tentu.

Dengan hasil yang masih ti­dak pasti seperti ini, apakah Anda masih optimistis menjadi Ketua Umum PSSI?
Saya tetap optimistis. Pemili­han PSSI sudah menolak verifi­kasi dan banding. Jadi tinggal rasa optimistis yang saya harap­kan. Insya Allah saya akan lolos.

Apakah ada kongres luar biasa?
Saya belum tahu. Kita harus liat perkembangannya dan kepu­tu­san yang jelas dari Komite Pe­milihan PSSI dan Komisi Ban­ding untuk bisa menggelar kong­res luar biasa itu.(Wawancara saya dengan Arifin Panigoro)

0 komentar:

Posting Komentar

 
;