Kamis, 21 Juli 2011

Maylaffayza: Konsultan Kreatif


Maylaffayza Permata Fitri Wiguna (35) atau biasanya dipanggil Maylaf atau Fayza atau cukup Fay saja, adalah salah satu musikus muda Indonesia yang terkenal akan kepiawaiannya dalam memainkan biola. Kesibukannya saat ini ialah tengah membuat album baru dan mengerjakan tesis.

"Dapet beasiswa waktu itu di International Design School. Jurusannya creative media enterprise, bisnis berbasis creative solution. Jadi pemikiran inilah yang kita pakai untuk membangun bisnis apa pun. Jadi mulai kuliah dari akhir tahun lalu. Sekarang lagi ngerjain tesis. sekarang mulai memberikan workshop tentang enterpreunership tapi khusus industri kreatif, karena industri saya kan kreatif," ungkapnya kepada Ageng Wuri dari GATRA, juamt (15/07).

Ia juga memiliki bisnis yang sedang dibangun bersama suaminya, yaitu di bidang jasa strategic and crative consultan untuk sport dan healthy lifestyle event. "Jadi event-event itu, jadi saya sebagai penyedia jasa dan strategic and creative consultan. Kalau produksi itu kan event organizer, kita itu strateginya, terus brandingnya seperti apa. Karena kan banyak produk-produk atau korporasi yang melakukan brand activation itu melalui sport dan healthy lifestyle, event tuh banyak, kayak misalnya mereka bikin fun bike, fun run, dan segala macem itu kan banyak banget," jelasnya.

Dibalik kesan feminimnya dan bermain biola ternyata ia mencintai olahraga, yaitu lari.  Padahal sebelumnya sewaktu kecil ia sangat membenci olahraga tersebut. "Aku benci sekali lari, karena lari sama dengan dihukum. Waktu SD menurutku guruku terlalu keras menyamakan standar fisik. Jadi setiap kali pulang abis pelajaran oleharaga aku rasanya hampir pingsan dan papa sering aku jemput karena rasanya sudah nggak kuat. Dan itu menyebalkan. aku suka olahraga di gym tapi aku benci lari," tuturnya.

Namun, pada tahun 2009 ia berubah gandrung kepada lari.  Karena membaca sebuah novel karya penulis Jepang Harukimurakami, yaitu sebuah memoar tentang apa yang dipikirkan ketika berlari, ia pun terpacu untuk menyukai olahraga itu. "Karena dia seorang novelis dan aku seorang pemain biola dan aku rasanya bisa nyambung ke cara pikirnya dia. Dan aku mulai berlari. pada saat aku mulai berlari aku bisa 3 menit bukan 3 kilo," ujarnya.

Selain novel, inspirasi ia untuk berlari adalah mendengarkan lagu Michael Jackson yang berjudul Man in The Mirror. "Selalu aku dengerin dari dulu. Jadi itu mantra yang aku ucapkan tiap hari dari aku latihan lari dari 3 menit, besoknya lagi 4 menit, 5 menit, kemudian dilatih selama 2 bulan, akhirnya aku udah bisa ikut lomba lari 5 kilo dan itu aku terharu bersama 6000 orang waktu itu," ungkapnya.

Sebulan kemudian, Fayza berlatih terus hingga bisa berlari 10 kilo. Mulai tahun 2010 dan  setiap minggu ia rajin berlari bersama teman dan mengikuti lomba-lomba lari. "Kita ikut lomba lari ke Singapura, ikut lomba lari malam-malam di dalam hutan yang pakai tali," ujarnya. Buat Fayza lagu MJ, benar-benar mengubah dirinya menjadi lebih baik.

Menurutnya, disatu titik buat lari bukanlah hanya fisik belaka, namun ada makna atau filosofinya. "Filosofinya adalah jika aku bisa membuat yang aku benci dan aku takut menjadi sesuatu yang disukai dan dicintai, berarti aku bisa menjadi apa pun di dunia ini yang aku inginkan, itu yang aku dapet dari lari, karena setelah itu aku jadi suka dan cinta, padahal aku dulu benci setengah mati sampai bilang gua nggak mau ah nanti gua pusing dan muntah," ungkapnya.

Untuk menjadi juara lari, Fayza berkata itu mustahil, karena itu sudah di taraf atlet. "Yang lomba-lomba lari itu atlet beneran juga ikut, jadi ya yang menang pasti atlet, atau memang orang-orang yang serius lari. Jadi buat aku cukup inspirasi buat temen-temen aku aja, karena kebanyakan juga sudah berkeluarga dan punya anak istri," lanjutnya.

Baginya berolahraga yaitu lari, tidak perlu dilakukan secara muluk-muluk, harus di stadion atau tempat-tempat tertentu. Tapi dari keluarga dan lingkungan sekitar terlebih dahulu. "Dari yang paling dekat aja, jangan ke sudirman, atau kemana, bagun pagi aja susah, yang penting tuh, bangun paginya dulu, hahaha," selorohnya.

Kegiatan ini, buatnya adalah olahraga sekaligus rekreasi bersama teman-teman, karena bisa memotivasi. "Sah-sah aja ngumpulin sepatu atau baju olahraga yang keren-keren, atau abis lari belanja, asal nggak konsumtif dan tetap sehat juga," lanjutnya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;