Senin, 24 Januari 2011

Indonesia Butuh Pahlawan

Melihat Indonesia di media masa akhir-akhir ini sungguh sangat beragam rupanya. Di mulai awal tahun 2010, dengan munculnya kasus video mesum artis yang mirip dengan Vokalis Band Peterpan yang bernama Nazriel Ilham atau Ariel dengan dua artis ternama Luna Maya dan Cut Tari. Saking hebohnya berita tersebut disiarkan hingga ke berita dunia CNN dan sempat menjadi trending topic twitter. Dari kasus video Ariel, kemudian Indonesia disuguhkan dengan berita kasus Gayus Holomoan P. Tambunan yang terkenal bak selebriti karena kasus mafia pajak yang saat ini masih menjadi perbincangan di hampir seluruh media masa.

Begitu burukah negeri ini, apakah masih ada secercah harapan dan kebanggaan yang dimiliki negeri tercinta ini? Jawaban ya masih ada. Kekesalan dan kejengkelan masyarakat akan berita-berita yang memprihatinkan tersebut seketika berubah menjadi harapan dan kebanggaan baru buat bangsa ini.

Adalah kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama ke Indonesia yang sempat membuat masyarakat Indonesia terpukau oleh karisma kepemimpinannya. Apalagi euphoria untuk bertemu sang mantan anak SD Menteng Jakarta ini semakin terbuka dan diselenggarakan di Balairung Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok. Tidak salah jika masyarakat Indonesia mengidolakan Barack Obama, karena beliau adalah sosok pemimpin yang sederhana dan "down to earth".

Hal itu dibuktikan dengan tidak sungkanya beliau bersalaman sambil cium pipi kanan-kiri seorang mahasiswi Sastra Jawa Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) UI bernama Ita Oktarina Song yang kebetulan merupakan teman satu jurusan dan angkatan saya. "Sebuah keberuntungan menghampiri saya, karena dapat berciuman pipi dengan Presiden Obama," ujarnya kepada saya ketika saya tanyakan perasaannya waktu itu. Diakuinya moment bersalaman dengan Obama membuat iri orang-orang yang ada disekitarnya.

Itulah Presiden Barack Obama yang sempat megenyam pendidikan SD di Menteng Jakarta dengan kesahajaan dan karismanya membuat masyarakat Indoensia memiliki idola pemimpin baru yang patut dibanggakan. Setelah sejenak masyarakat Indonesia disihir oleh pesona kepemimpinan Barack Obama. Pada akhir tahun 2010, rasa Nasionalisme masyarakat dikobarkan kembali dengan olahraga sederhana namun merakyat, yaitu Sepak Bola.

Perhelatan Sepak Bola AFF Suzuki 2010 waktu itu sempat menjadi penggerak Nasionalisme dan persatuan masyarakat Indonesia. Mereka terkagum-kagum oleh usaha Timnas Indonesia dalam permainan Sepak Bola yang atraktif ketika melawan beberapa negara Asia hingga mencapai final melawan Malaysia. Waktu itu, semua orang berbondong-bondong dari berbagai daerah tumpah menjadi satu dan memerahkan stadion Lapangan Gelora Bung Karno. Sungguh peristiwa luar biasa bahwa Sepak Bola dapat mempersatukan rakyat Indonesia waktu itu dari kalangan rendah hingga atas. Dengan masuk final Indonesia di ajang AFF saja sudah membuat masyarakat Indonesia bersatu, apalagi menjadi pemenang.Sesungguhnya Sepak Bola Indonesia masih punya harapan untuk meraih prestasi dan menjadi kebanggaan. Asal jangan sampai dipolitisasi nanti bisa jadi semua harapan meraih prestasi hanya mimpi.

Dua peristiwa tersebut merupakan bukti bahwa Indonesia masih punya harapan dan sesuatu yang dibanggakan. Indonesia hanya butuh pahlawan yang bisa membawa bangsa ini ke arah yang baik dan positif walaupun hanya sekecil apa pun. Seperti Presiden Barack Obama dan para Timnas Indonesia yang mengisi Indonesia dengan semangat maju yang diajarkan oleh Barack Obama serta Nasionalisme oleh Timnas Indonesia. Biarlah Gayus dan Ariel saja yang merasakan dampak dari perbuatan mereka untuk dijadikan cermin para koruptor. Yang terpenting adalah saatnya Indonesia "move on" dan bangkit dengan harapan baru untuk Indonesia baru di tahun ini.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;