Selasa, 13 September 2011

Fenomena Boyband dan Girlband

Maraknya boyband dan girlband di Indonesia, kini tengah menjadi idola baru kawula muda. Betapa tidak, bisa dikatakan setiap acara musik live yang tayang di beberapa televisi swasta Indonesia, seperti Dahsyat RCTI, Inbox SCTV, Dering (Trans TV), dan lain-lainya, hampir selalu menayangkan boyband dan girlband. Mereka yang sering eksis di acara musik tersebut, yakni Smash, 7icon, Cherry Belle, NSG Star, Max5, Tina with D'Girls, dan lain-lainya. Fenomena munculnya boyband dan girlband yang digemari kawula muda, kini pun berdampak pada digital content, seperti RBT dan lainnya dari provider-provider yang ada di Indonesia. Sekaligus juga menaikan keuntungan bisnis ini.

Ade Beatrix, tim musik, dari PT. Informasi Teknologi Indonesia (Jatis Mobile) beralamat Graha Orange Jl. Mampang Prapatan Raya No. 3 Jakarta Selatan 12790, bersedia menanggapi fenomena ini. Menurutnya, aktifasi lagu-lagu dari boyband dan girlband perhari bisa mencapai 5 -10 lagu. "Terkadang lebih, seminggu bisa 50 lagu dan sebulan bisa sampai ratusan lagu," ujarnya kepada Ageng Wuri R. A. dari GATRA, Minggu (21/08) melalui surat elektronik.

Hal itu terjadi, dikatakanya karena biasanya para konsumen tahu, selain dari web atau wab Kantongmusik.com dan hpgue.com. Ditambah juga dari mulut ke mulut. Atau dari teman yang sudah duluan mendaftarkan RBTnya di Jatis Mobile. Selain itu, juga ada di antara mereka yang terinspirasi dari boyband dan girlband yang sudah ada, seperti Smash & 7icon.

Trend boyband dan girlband yang mewarnai RBT di Jatis Mobile sudah ada sejak pertama kali, Ade masuk menjadi tim musik tahun 2009. Tetapi, di tahun 2010 dengan munculnya Smash mulai bertambah marak boyband. Ditambah lagi dengan musik-musik boyband Korea yang menambah kecintaan anak muda dengan membuat boyband mereka sendiri. "Dan kedepannya prospeknya menurut saya lumayan lah bisa menaikkan popularitas dan RBT mereka," tuturnya.

Di Jatis Mobile, band pop lama yang pernah bertahan ditangga lagu RBT ada, yaitu Sindentosca dengan judul lagu Kepompong. Bertahan hingga 2 bulan dengan mencapai sampai 2 juta traffic. Jatis Mobile juga bekerjasama dengan Avatar Record, Shelmer Record, Zone Musik Indonesia, Shine Enterprise, VaVe Putra Perkasa(Up Record), Royale Music Indonesia, AW Record dan masih banyak yang lainnya.

Selain itu juga, Jatis Mobile bekerjasama dengan Operator, ada 9 Operator yakni Telkomsel, Indosat, XL, Axis, Three(3), Esia, Flexi, SmartFren dan Ceria. "Kita bekerjasama dengan Operator selain RBT juga ada namanya SMS Broadcast dan SMS interactive," ungkapnya. SMS Broadcast biasanya menggunakan masking sesuai keinginan client. Client Jatis Mobile ada dari banking, insurance, retail, transportation, media, merchant, consumer goods, dan sebagainya.

Dibandingkan dengan band yang sudah ada, kata Ade, yakni Wali, ST12, D'Masive dan Geisha, memang sedang turun pamornya sekarang. Walaupun band-band tersebut ada komunitasnya yang masih tetap eksis. "Tetep nomor 1 idola remaja terutama Pelajar dan para ABG, yaitu boyband dan girlband seperti Smash & 7icon. Anak saya saja sampai hafal lagu-lagu mereka padahal baru duduk dikelas 5 SD. Lucunya lagi waktu acara kenaikan kelas kemarin selain tari-tarian ada juga para siswi yang naik kepanggung dengan modern dancing dan menyanyikan lagunya Smash. Wah, benar-benar demam boyband dan girlband sampai ke anak2 SD ya," paparnya.

Jatis Mobile selain menyediakan RBT, mereka juga memberikan kepada client untuk kerjasama. Produk yang mereka sediakan antara lain Ringtone, Poly Ring Tone, Mono Ring Tone, True Tune, Full Track download, MOKA(Mobile Karaoke). Dan yang terbaru ada Digital Album seperti Aplikasi yg bisa didownload ke handphone. Isinya, seperti CD, ada foto artist, profile artist, judul lagu dan bisa didengarkan lagunya. Bedanya adalah aplikasi bukan hard copy seperti CD dan ada Orange Magazine.

Perkembangan RBT, diakui Ade masih tinggi peminatnya. Terutama jika Jatis Mobile menggadakan program download RBT berhadiah dan gratis RBT selama 1 minggu. Perkembangannya juga semakin meningkat kalau ada lagu yang sedang in atau menjadi trend.

Perkembangan bisnis Content Provider, dikatakan Ade juga sangat menjanjikan. Karena saat ini hidup di dunia yang serba modern dan digital. Tentunya akan terus melihat perkembangan teknologi yang tidak ada habisnya dan semakin canggih. Sehingga membutuhkan alat komunikasi dan informasi yg efektif dan efisien seperti mobile phone. "Dampaknya juga pasti dari lagu-lagu yang mudah dicerna dan enak didengarkan oleh masyarakat luas. Saya harap penjelasan saya ini bisa berguna dan menambah pengetahuan dibidang musik terutama RBT dan Content Provider sebagai penyalur bakat bagi musisi muda Indonesia," lanjutnya.

Sementara itu, Krish Pribadi, Telkomsel VP Digital Musik & Content Mgt, mengatakan bahwa aktivasi lagu boyband dan girlband untuk NSP di bulan Juli 2011 sekitar 150.000. "Angka yang dikasih relatif akurat. Rangenya 30% ke atas. Kalau sama renewal di bulan Agustus mungkin sekitar 250.000," ujarnya kepada Ageng Wuri R. A. dari GATRA, Senin (22/08) di  Wisma Mulia lantai 20.

Berdasarkan langitmusik.com, penyedia lagu-lagu dari Telkomsel yang bisa diunduh, misalnya NSP pada TOP 1212, 7icon dengan lagu Playboy berada diurutan ke-8. Sedangkan, untuk kategori Favorit 7icon dengan Playboy masuk urutan ke-2, lalu ada NSG Star dengan Rapuh urutan ke-7, dan Cherry Belle dengan Dilema urutan ke-8.

Disamping itu, untuk band konvensional NSP kategori TOP 1212 Wali ada di urutan 1 dan 2, dengan Abatasa dan Doaku Untukmu Sayang. Cokelat dengan Kebyar-kebyar di urutan ke-9, Zivilia urutan ke-6 dan Geisha dengan Remuk Jantungku ada diurutan ke-12. Untuk band konvensional kategori Favorit, ada Geisha di urutan ke-3, Zigaz dengan Tebar Pesona urutan ke-5, dan Kangen Band dengan Yang Aku Tahu ke-6.

Secara umum, diakui Krish band-band konvensional masih tetap menjadi hits. Tetapi, kini sudah mulai banyak penggemar boyband dan girlband yang bermunculan. Dan jika dibandingkan band konvensional masih kuat. "Karena sebenarnya boyband itu mereka bukan hanya sekedar lagu. Tapi mereka juga sebenarnya lifestyle. Mereka tampil dengan penampilan yang beda. nggak hanya mengandalkan kemapuan bermusik Jadi mungkin kalau lihat shownya banyak. Karena mereka juga adalah cover boy, bintang film.

Memang sangat menjual. Sedangkan kalau musisi mungkin musiknya yang lebih menjual," ungkapnya.
Produk Telkomsel lain yang marak didownload, yakni wallpaper. Wallpaper boyband dan girlband bisa mencapai 100.000 per bulan Juli 2011. Dibandingkan dengan band konvensional, jatuhnya lebih besar dari yang boyband dan girlband. "Sebenarnya begini, boyband itu ada banyak, jadi nggak hanya satu. Karena Geisha, Wali itu kan satu. Jadi kalau di compare terhadap kelompok, mungkin dia akan kelihatan besar. Kalau satu-satu nggak terlalu besar. Masih jauh dari Geisha dan Wali," terangnya.

Artinya, ujar Krish boyband dan girlband sebagai fenomena kini sudah terlihat. Namun, sebagai icon belum ada yang seperti Wali. Selain itu, band pop lama yang pernah bertahan lama di NSP Telkomsel adalah Peterpan. "Itu bertahan lebih dari sebulan. Peterpan itu top banget waktu itu," tuturnya.

Dikatakan Krish, Telkomsel mempunyai kontrak dengan label. Tetapi terkadang untuk memasarkan lagu tidak bisa hanya lagunya saja atau RBTnya. ,Melainkan, harus dikemas dalam sebuah content. "Content itu kadang-kadang ada content provider yang bukan label. Label juga kadang-kadang punya content provider. Buat kita nggak masalah, sepanjang label itu yakin cara menjualnya ya kita fasilitasi," jelasnya.

Untuk boyband dan girlband, disampaikan Krish bahwa mereka ikut dengan label yang sudah ada. Dengan kata lain, mereka memiliki manajemen sendiri tapi labelnya juga sendiri. Telkomsel juga bekerjasama dengan provider lain atau dari luar. "Sampai sekarang sudah 400 content provider tapi juga da yang merangkap label. Baik dengan partner yang menyediakan lagu," ujarnya.

Fenomena boyband dan girlband ini, menurutnya, akan ada boyband yang menjadi icon. Artinya akan ada satu boyband yang menjadi contoh boyband dan girlband lain. "Boyband dengan segala macem kelebihannya. Tapi yang ngikut-ngikut ini dia yang akan seperti jamur habis hujan dia akan tumbuh banyak. Tapi ternyata persaingannya juga nggak gampang, mengandalkan nari, kemampuan dance, tampang, tapi kalau nggak ada suaranya juga suatu saat ada titik jenuhnya. Tapi saya pikir bakal ada yang menjadi icon dan terus berkembang. Sama seperti band juga," paparnya.

Pengguna NSP Telkomsel, dijelaskan Krish berdasarkan survey dan pengecekan berkisar antara 14-20 tahun. Namun, diakuinya memang tidak pernah ada permintaan database. "Kalau yang udah dewasa mungkin satu lagu  sebulan dua bulan dan lebih seattle. Itu nggak ada yang boyband, kecuali yang gratisan, tapi tetep juga nggak mau juga, langsung ganti. Pasar NSP boyband dan girlband juga segitu, karena memang mereka umurnya belasan, bahkan juga ada anak SD yang suka," terangnya.

 

1 komentar:

MRT12KRW : Disini catatan pentingku yang aku tulis mengatakan...

Mungkin sich pada saat itu band band di Indonesia yang saat itu sedang mengalamj kesedikitan penggemar yaitu semisal Jamrud Boomerang Slank Dewa 19 Gigi Padi Peterpan dan masih banyak lagi karena Boyband dan Girlband saat itu sedang dikuasainya

Posting Komentar

 
;